Akibat ledakan Perang Dunia Ke-2, dua anak yatim piatu berjuang demi hidup mereka di pinggiran kota di Jepang. Bagi Seita dan adiknya yang berumur empat tahun, hidup tanpa bantuan dan tanpa pandang bulu terasa lebih menyakitkan daripada serangan udara musuh negaranya.
[Written by MAL Rewrite]