Mari Okada menceritakan kisah hidupnya dalam bentuk autobiografi. Dalam autobiografinya dia menggunakan nama “Sakata Akiko.” Sakata Akiko selama masa sekolahnya merupakan seorang Hikikomori. Dia menjadi seorang hikikomori karena trauma masa kecil. Walaupun hikikomori, setidaknya dia terdaftar di suatu SMA. Suatu hari, wali kelasnya saat SMA mendatanginya yang tidak pernah masuk sekolah itu. Beliau berpesan agar bisa lulus, Sakata harus rajin membuat esai dan mengikuti lomba esai. Lalu, Sakata pun lulus. Setelah lulus, dia mengadu nasib di Tokyo dengan menjadi pembuat naskah.